Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit, Pengaruh dan Daerah Kekuasaannya

Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit, Pengaruh dan Daerah Kekuasaannya - Sebagai bangsa Indonesia, tentu kita sudah mengetahui bahwa Indonesia pada jaman dulu memiliki sejarah kerajaan yang dahsyat. Ada banyak kerajaan besar di Nusantara yang memiliki pengaruh begitu kuat dan bahkan sampai di luar nusantara. Salah satu kerajaan yang paling besar dan paling berpengaruh di Nusantara tentunya adalah Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit memiliki pengaruh begitu kuat dan memiliki daerah kekuasaan yang begitu luas. Ada yang menyebutkan bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit pada masa kejayaannya adalah seluruh bagian Indonesia saat ini ditambah beberapa negara tetangga. Luasnya daerah kekuasaan Kerajaan Majapahit ini bisa dilihat dari beberapa peninggalan Kerajaan Majapahit yang tersebar di beberapa daerah.

Simbol Kerajaan Majapahit

Dengan luas kekuasaan seperti itu, tentu saja Kerajaan Majapahit adalah sebuah kerajaan besar dan sangat kuat. Selalu menarik mempelajari sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit yang begitu adiluhung tersebut. Bahkan setelah beratus tahun masih saja menarik membahas dan mempelajari sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit. Bukan saja untuk para pelajar, mempelajari sejarah berdirinya Majapahit menjadi sangat menarik baik bagi ahli sejarah, penikmat sejarah dan bahkan orang awam pun sangat antusias. Maka dari itu, pada kesempatan kali ini akan kami sampaikan sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit untuk Anda.

Masa Awal Berdirinya Kerajaan Majapahit

Tentu ada beberapa versi mengenai sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit. Namun sejarah Kerajaan Majapahit yang populer menyebutkan bahwa sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit adalah berawal dari Kerajaan Singosari. Pada masa sebelum berdirinya Kerajaan Majapahit, kerajaan di Jawa bahkan di Nusantara yang paling berpengaruh adalah Kerajaan Singasari. Besarnya pengaruh dan kekuasaan Singasari ini kemudian menarik perhatian Kubilai Khan seorang penguasa Dinasti Yuan yang ada di Tiongkok. Kubilai Khan menyuruh seorang utusan yang bernama Meng Chi untuk menuntut upeti ke Singasari. Namun permintaan upeti tersebut ditolak mentah-mentah oleh Kertanegara, raja terakhir Singosari. Bahkan penolakan tersebut disertai dengan siksaan kepada utusan dari Dinasti Yuan dengan merusak wajah dan memotong satu telinganya.

Kubilai Khan pun marah dan mengirimkan ekspedisi besar ke Jawa untuk menyerang Singasari. Namun di sisi lain, di waktu yang sama, Kertangera sebagai raja Singasari sudah berhasil di bunuh oleh Jayakatwang yang merupakan adipati dari Kediri. Alhasil Singasari pun berhasil dikuasai oleh Jayakatwang, dan Raden Wijaya yang merupakan menantu Kertanegara tidak dibunuh namun diampuni atas saran dari Wiraraja. Pengampunan ini dikarenakan Raden Wijaya datang menyerahkan diri kepada Jayakatwang dan menyatakan bersedia mengabdi kepada Jayakatwang. Bahkan bukan saja pengampunan yang diberikan namun Raden Wijaya juga diberikan hutan tarik. Raden Wijaya membuka hutan tersebut dan membangun desa baru yang dinamai Majapahit karena di situ banyak buah Maja yang memiliki rasa sangat pahit.

Dari sini lah kemudian Raden Wijaya mulai menyusun strategi untuk merencanakan mengambil alih tahta yang dikuasai Jayakatwang. Raden Wijaya pun kemudian membaca adanya peluang besar untuk menggulingkan Jayakatwang pada ekspedisi dari dari Mongol. Entah Raden Wijaya bersekongkol dengan pasukan Mongol atau Raden Wijaya berhasil memanfaatkan tentara mongol, faktanya adalah bahwa pasukan dari Mongol berhasil menggulingkan Jayakatwang dan menjatuhkannya. Atas keberhasilan tersebut, tentu tentara Mongol bergembira dan berpesta pora sehingga mereka lengah dengan keberadaan Raden Wijaya yang memiliki niat untuk menggulingkan Jayakatwang dan ingin berkuasa. Perhitungan dan analisa strategi yang begitu tepat dilakukan oleh Raden Wijaya.

Raden Wijaya berhasil menyerang balik tentara Mongol dikala mereka sedang lengah dan itu membuat mereka sangat terkejut. Ditambah lagi pada saat itu karena pasukan Mongol berada di daerah yang asing, dan mengandalkan angin muson untuk kembali pulang, maka mereka berada pada posisi yang terjepit. Jika mereka tidak segera pulang dengan memanfaatkan angin muson tersebut, maka mereka harus berada di Jawa selama enam bulan untuk menunggu datangnya angin muson lagi. Sedangkan keadaan di Jawa mereka mendapatkan serangan dahsyat dari pasukan Raden Wijaya. Kondisi yang serba sulit tersebut memaksa pasukan Mongol untuk memilih mundur untuk pulang ke negaranya kembali.

Raden Wijaya Menjadi Pendiri Majapahit Sekaligus Raja Pertama

Sepeninggal pasukan Mongol yang kocar-kacir menghadapi serangan mendadak dari Raden Wijaya, maka tahta Singosari jatuh pada Raden Wijaya yang kemudian memindahkan pusat pemerintahan ke Majapahit. Masa berdirinya Kerajaan Majapahit ditandai dengan dinobatkannya Raden Wijaya sebagai raja pertama yaitu pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293. Raden Wijaya dinobatkan sebagai Raja pertama Majapahit dengan gelar Kertarajasa Jayawardhana. Pada masa awal pemerintahannya, Raden Wijaya menghadapi masalah pemberontakan oleh orang-orang terdekat Kertarejasa seperti Ronggolawe, Nambi dan Sora. Semua pemberontakan yang dilakukan tersebut ada yang menyebutkan dilakukan karena adanya konspirasi dari Halayudha. Halayudha pada akhirnya ditangkap dan dihukum mati.

Raden Wijaya sendiri kemudian meninggal pada tahun 1309 M. Tahta kerajaan Majapahit kemudian dilanjutkan oleh anaknya yang bernama Jayanegara, namun sayang Jayanegara adalah raja yang memiliki tabiat buruk dan tidak bermoral. Jayanegara kemudian mati dibunuh oleh tabibnya sendiri yaitu Tanca, kemudian tahta berlanjut kepada Tribhuwana Rajapatni untuk menjadi Ratu Majapahit.

Itulah sedikit informasi yang bisa kami bagikan kepada Anda mengenai sejarah berdirinya Kerajaan Majapahit yang masyhur itu. Semoga sedikit informasi mengenai masa berdirinya kerajaan Majapahit di atas bisa menambah pengetahuan kita semua tentang sejarah Kerajaan Majapahit.